Selamat Datang Saya Achmad Setiaji -Mencoba Berbagi Pengetahuan - Selamat Membaca

Thursday 13 December 2012

Biogeografi


Biogeography adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya.[1]
Ilmu tidak hanya mempertanyakan Spesies apa? dan Dimana?, tapi ia juga mempertanyakan Mengapa? dan kadang-kadang Mengapa tidak?[2]
Pola penyebaran spesies pada tingkatan ini dapat dijelaskan melalui gabungan faktor-faktor keturunan seperti spesifikasikepunahan,continental driftglaciation (yang berhubungan juga dengan tinggi dari permukaan laut, jalur sungai dan hal-hal terkait), serta river capture dan ktersediaan sumber daya alam.

Nasib Para Orang Tua Dimasa Tua


Ketika manusia beranjak dewasa, jalan hidup memilihkannya alur untuk memulai kehidupan mandiri. Pikirannya semakin berkembang, dan kemauannya semakin kompleks, dan semua menunggu untuk terpenuhi. Area hidup yang semula dalam asuhan orang tua, namun seiring dengan berlalunya waktu, kita diajukan pada berbagai pilihan hidup yang tak jarang membentangkan jarak yang menjauhkan dari orang tua.
Tuntutan hidup inilah yang akhirnya mau tidak mau mendesak para orang tua untuk rela melepaskan anak- anaknya jauh dan memilih jalan takdir mereka sendiri. Rela tidak rela, namun tanpa kuasa mereka harus merelakannya. Segenap doa mereka panjatkan kepada sang maha hidup agar anak- anak mereka selalu dalam pengawasan terbaikNya.
Ketika kesuksesan sudah digenggaman, sang anakpun berbangga dan berbahagia. Namun hal itu belum seberapa jika dibandingkan dengan kebahagiaan sejati para orang tua. Mungkin dari mereka banyak yang tidak ikut menikmati, namun begitulah orang tua, melihat kebahagiaan anak- anak mereka, itu sudah lebih dari cukup.
Para orang tua tidak menuntut harta atau cipratan kemuliaan dari anak- anak mereka. Bahkan kalau mereka berpunya, justru mereka yang akan dengan sukarela membagi- bagikan semua yang mereka miliki kepada anak- anak mereka.
Setelah semuanya telah terengkuh, namun kebanyakan dari kita melupakan satu hal. Waktu seakan sudah melenakan kita dari satu detikpun untuk berkirim kabar atau sekedar mengetahui keadaan orang tua terkasih, apalagi sampai mengunjunginya. Masih ingatkah kita, ketika kecil dulu, bahkan semua waktu hanya tercurah untuk kita, seakan dunia orang tua telah kita beli dengan kepengurusan atas diri kita. Tapi sekarang… keadaan itu berbalik dengan yang kebanyakan kita lakukan sebagai balas jasa kita untuk mereka.
Pahamilah hati orang tua dengan bayangan bahwa nanti ketika saat itu tiba untuk kita. Saat dimana kitapun akan menua. Ketika belahan hati telah jauh, yang diharapkannya hanya ketulusan perhatian lewat kunjungan ataupun hanya sekedar pembicaraan singkat lewat telefon. Bayangkan ketika orang tua harus melewati hari- harinya dalam kesepian dan sendirian. Ibaratnya, susah payah dan sakit badan serta hatipun harus mereka tanggung sendiri. Sedangkan anak yang mereka telah besarkan dengan susah payah dan penuh pengorbanan, kini telah pergi untuk berbahagia dengan kehidupannya sendiri.
Sungguh, para orang tua tidak akan menuntut untuk berbagi kebahagiaan itu, bahkan mungkin sebagian dari mereka coba untuk berbicara dengan diri dan menyediakan sejuta pemakluman, bahwa siklus hidup memang begitulah adanya. Tapi bukankah mereka adalah orang tua kita? mereka yang berjasa sampai kita pada level sekarang ini. Mereka masih dan akan tetap berhak atas kita. Jika kita membaiki orang lain, lebih diutamakan dahulu kita harus berbuat baik kepada orang tua.
Begitulah ketika orang tua harus melewati babak akhir dari kehidupannya. Walaupun begitu banyak harta kekayaan yang dimiliki, toh semua hanya benda mati yang tidak memberi rasa dan membangkitkan gairah hidup mereka. Walaupun absennya hadiah atau buah tangan dari anak- anak dan cucu mereka saat mengunjungi dan memperhatikannya, itu tidak masalah, karena sungguh kedamaian hati itulah yang tak bisa terbeli
Kalau saja usia tidak menuakan mereka, selamanya mereka akan tetap mengasuh kita. Mereka tak akan peduli seberapa dewasa dan mandirinya anak- anak mereka, orang tua tetaplah orang tua. Mereka akan tetap memelihara dengan kasih sayang yang paling paten kualitasnya untuk kita. Tidak ada balasan, tidak masalah. Tidak ada penghargaan, bukan hal yang perlu dirisaukan. Itulah orang tua.
Apakah anda termasuk orang yang sukses sekarang? kalau jawabannya adalah ya, pertanyaan selanjutnya adalah, apa kabar orang tua anda yang jauh disana?.
Kesuksesan tidak berarti apa- apa jika kita mengesampingkan dan atau bahkan membuang arti kasih dari orang tua. Kemuliaan yang kita raih sebagai bukti kerja keras, tidak akan memuliakan kita jika hal itu justru menggiring kita untuk mendapat titel anak durhaka.
Suatu hari kitapun insyaallah akan menjadi seperti mereka. Dan bila saat itu datang, kitapun ingin mendapatkan perlakuan sebaik- baiknya. Allah maha mengetahui dan maha adil terhadap hamba- hambanya, bagaimana perlakuan kita terhadap orang tua, siapa yang bisa menebak jika perlakuan yang sama akan kita terima kelak dari anak- anak kita. Tentunya, manusia yang cerdas tidak akan salah membuat `investasi` yang akan dia panen sendiri dimasa depan.

Pria Berpotensi Hidup Kaya


Ada beberapa ciri-ciri pria berpontensi untuk hidup kaya, berbagai jenis karakter yang dimiliki seorang Pria. Beberapa hari yang lalu saya mendapat email dari seorang teman di pulau sana, mengirimkan email yang isinya dia berambisi untuk hidup kaya. Semua orang menginginkan hal itu kan??
Ada beberapa ciri-ciri seorang pria mempunyai potensi untuk hidup kaya.
Pria Mempunyai Keahlian Khusus
Mari kita perhatikan pria di sekitar kita, apakah ia memiliki satu atau dua keahlian khusus yang ia miliki? tidak harus keahlian itu jarang dimiliki oleh orang lain, seperti jagoan pencak silat, jagoan mengemudi pesawat tempur misalnya, tapi dia misalnya, dapat menguasai komputer dengan benar, pandai melobi, dan berbagai macam jenis keahlian lainnya. Hanya anda sendirilah yang lebih tahu apa keahlian yang dimiliki. Tipe pria seperti ini cenderung survive dalam hidupnya.
Mempunyai Banyak Teman
Pria yang mempunyai banyak teman juga termasuk potensi hidup kaya, kaya akan pertemanannya. Temannya ada dimana-mana. Tidak hanya mantan teman-teman SMA, kuliah atau kantornya. Tapi juga dari komunitas lain, yang mungkin Anda tidak pernah duga sebelumnya. Orang yang banyak teman bisa diartikan punya banyak networking yang cukup luas. Sehingga, ditaruh dimana pun, dia akan bisa hidup dengan baik.
Pria yang Memelihara Pertemanan
Kadang Anda kessal karena dia rajin menelpon atau SMS yang tidak penting ke teman-temannya. Just say hello saja bisa berpanjang-panjang. Mestinya, Anda tidak perlu kesal, karena ini adalah caranya untuk memelihara pertemanan. Orang boleh punya banyak teman, tapi jika tidak bisa memeliharanya, maka it’s just nothing! Silahkan tabah-tabahkan hati menunggu selesai ber-chit-chat. Katakan saja padanya complain Anda bila ‘haha-hehe’-nya sudah kepanjangan. Dia pasti mengerti kok!
Mudah Berteman.
Hanya orang yang menyenangkan yang mudah berteman. Pergi ke tempat baru mana pun, dia bisa dengan mudah punya teman ngobrol. Ini menandakan dia orang yang terbuka, punya sense of humor dan berwawasan cukup luas. Bagaimana mungkin dia bisa ngobrol panjang lebar dengan orang baru, di mana pun bila tidak punya bahan pembicaraan yang cocok dan bisa jadi pendengar yang baik pula? Orang-orang seperti ini biasanya tidak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk dengan jenis pekerjaan baru. Sehingga, si dia tidak perlu khawatir tidak punya pekerjaan yang baik.
Pria Percaya Diri
Dia tahu persis apa kelebihan dan kekurangannya dan percaya orang lain pun begitu. Sehingga, dia tidak gentar ketika berinteraksi dengan orang lain, atau diharuskan melakukan sesuatu yang baru. Termasuk, dia percaya bahwa dia bisa hidup layak hari ini atau esok lusa, bersama Anda.
Pria yang Selalu Fokus
Selalu fokus dalam mengerjakan sesuatu. Perhatiannya tidak mudah tercerai oleh hal lain yang (dianggapnya) lebih menarik. Orang yang fokus biasanya punya tanggung jawab yang baik. Ini berhubungan dengan bagaimana dia berusaha mencapai cita-citanya, menyelesaikan pekerjaannya dan serius membangun hidup bersama Anda.
Pria yang Penuh Optimis.
Keoptimisan bisa membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang secara hitungan di atas kertas sulit. Hampir tidak pernah Anda mendengar dia bilang. “Ah susah”, “Enggak bisa Ah”, dan sejenisnya. Pria pesimis akan sulit survive dalam hidupnya.
Pria Hidup Sehat.
Pria penyakitan akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidak melakukan apa-apa. Belum lagi ongkos dokter dan rumah sakit yang tidak masuk akal mahalnya. Uang Anda berdua akan habis di sini. Selain itu, orang yang sehat akan bisa berpikir dengan lebih sehat

Asas Hardy-Weinberg


Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensigenotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak,mutasiseleksiukuran populasi terbatashanyutan genetik, dan aliran gen. Adalah penting untuk dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada. Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik.
Frekuensi alel yang statis dalam suatu populasi dari generasi ke generasi mengasumsikan adanya perkawinan acak, tidak adanya mutasi, tidak adanya migrasi ataupun emigrasi, populasi yang besarnya tak terhingga, dan ketiadaan tekanan seleksi terhadap sifat-sifat tertentu.
Contoh paling sederhana dapat terlihat pada suatu lokus tunggal beralelganda: alel yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a. Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan q secara berurutan; freq(A) = p; freq(a) = qp + q = 1. Apabila populasi berada dalam kesetimbangan, maka freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi, freq(aa) = q2 untuk homozigot aa, dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot.
Konsep ini juga dikenal dalam berbagai nama: Kesetimbangan Hardy-WeinbergTeorema Hardy-Weinberg, ataupun Hukum Hardy-Weinberg. Asas ini dinamakan dari G. H. Hardy dan Wilhelm Weinberg.

Syarat berlakunya asas Hardy-Weinberg


  • Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama
  • Perkawinan terjadi secara acak
  • Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar.
  • Tidak terjadi migrasi
  • Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar
Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan konstan dan evolusi pun tidak akan terjadi. Tetapi dalam kehidupan, syarat-syarat tersebut tidak mungkin terpenuhi sehingga evolusi dapat terjadi.

Macam-macam seleksi alam dan evolusi IPA kelas XII


Macam - Macam Seleksi Alam

 Dialam ini terjadi 3 macam seleksi, yaitu seleksi terarah, seleksi stabilisasi, dan seleksi disruktif.
1. Seleksi terarah
Jika kondisi lingkungan berubah, terjadi tekanan seleksi terhadap suatu jenis yang menyebabkan spesies tersebut beradaptasi pada kondisi baru. Didalam populasi , akan ada range atau rentang individu yang berdasarkan dengan salah satu karakter. 
2. Seleksi Stabilisasi
Seleksi ini terjadi pada semua populasi dan cenderung memperkecil keekstriman atau penonjolan didalam kelompok.
Dalam hal ini, hal tersebut mengurangi kemampuan menghasilkan variasi dalam suatu populasi, dengan demikian mengurangi pula kesempatan mengalami perubahan evolusi. 
3. Seleksi disruktif
Meskipun jenis seleksi ini kurang umum, namun bentuk seleksi ini penting dalam mencapai perubahan evolusi. Seleksi distruktif dapat terjadi jika factor – factor lingkungan mengambil sejumlah bentuk yang terpisah. 


Mekanisme EVOLUSI
Rekombinasi gen 
Rekombinasi gen – gen yang terjadi karena perkawinan silang merupakan suatu bahan mentah evolusi karena melalui telekombinasi ini dimungkinkan terbentuknya varietas baru.
Terbentuknya species baru
Terbentuknya spesies baru dapat disebabkan oleh:
1.Isolasi Geografi : 2 populasi/spesies tidak mampu melakukan interhibridasi karena dipisahkan oleh factor geografi /keadaan alam.
2. Isolasi Reproduksi : 2 populasi / spesies yang terdapat pada daerah yang sama tidak mampu melakukan interhibridasi.
Dua spesies yang berbeda menghuni daerah yang sama disebut spesies simpatik. Populasinya disebut populasi simpatik.


Isolasi reproduksi dapat terjadi melalui :
a) Isolasi ekologi , apabila dua spesies simpatik yang terdapat disuatu daerah masing – masing menempati habitat yang berbeda
b)Isolasi musim, terjadi bila dua spesies simpatik masing – masing memiliki pemasakan kelamin yang berbeda
c) Isolasi tingkahlaku, terjadi bila dua spesies simpatik mempunyai bentuk morfologi alat reproduksi yang berbeda pada waktu kawin
d) Isolasi mekanik, terjadi apabila dua spesies simpatik terdapat sel gamet jantan yang tidak mempunyai viabilitas pada saluran kelamin betina
e) Bastar mandul, apabila dua spesises simpatik menghasilkan keturunan mandul

Perubahan frekwensi gen dalam populasi
Dapat disebabkan oleh:
1) Mutasi
    Bila ada satu atau beberapa gen yang bermutasi, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan genetic didalam suatu populasi.
Contoh :
Gen a yang mempengaruhi bulu tikus berwarna putih normal, bermutasi menjadi gen A yang menyebabkan bulu tikus berwarna kuning, tetapi letal bila didalam keadaan homozigot resesif.

Maka : P       =                 Aa                  X              Aa 
                                    (kuning)                          (kuning) 
           F        =               AA              Aa______Aa        aa 
                                        1                         2               1
                                       Letal 
Dengan demikian rasio genotip yang dihasilkan adalah : Aa : aa = 2 : 1



Wednesday 12 December 2012

Resensi Novel 5 cm


Identitas Buku :
• Judul Buku : 5 cm.
• Penulis : Donny Dhirgantoro.
• Penerbit : PT. Grasindo.
• Tahun Terbit : 2005.
• Tebal Buku : 381 halaman.
• Harga Buku : Rp 60.000,00.

2. Resensi .
• Sinopsis Buku
Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka,berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata,cantik,dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus,anak band,orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal,penggila bola,dan penggemar Happy Salma.Yang terakhir adalah Genta.Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya,berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul,berkacamata,aktivis kampus,dan teman yang easy going.
Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun.Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati.Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Ian yang sebelumnya tidak bersemangat untuk melanjutkan skirpsinya menjadi bersemangat dan akhirnya dapat menyelesaikan skripsinya yang tertunda hanya dalam waktu 3 bulan. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan.Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya,bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara,berjalan,dan punya nama. Perjalanan tersebut membawa mereka bukan hanya petualangan alam yang seru, tetapi juga petualangan mencari arti sebuah kehidupan ke gunung Semeru. Di sepanjang perjalanan menuju Puncak semeru, banyak sekali hal-hal yang menakjubkan yang membuat mereka mengerti akan arti hidup.

• Komentar Bahasa Pengarang
Bahasa yang digunakan pengarang adalah bahasa yang ringan sehingga dapat dimengerti oleh pembaca. Banyak bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari sehingga kita seperti ikut terlibat di dalamnya.

• Unsur Intrinsik Buku
a. Tema
Tema yang diambil adalah Persahabatan.

b. Alur
Dilihat dari cerita Novel ini, 5 centimeter termasuk alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa depan.

c.Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah cara atau pandangan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Dalam Novel 5 centimeter sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga tunggal.

d. Penokohan
Penokohan pada buku ini digambarkan oleh pengarang denagn sangat jelas. Melalui cirri-ciri fisik maupun penggambaran sifat. Sifat tokoh yang digunakan adlah Protagonis dan Tritagonis.

e. Amanat
1. Kita harus menanamkan satu keyakinan pada diri kita bahwa tidak ada yang tidak bisa di dunia ini kecuali keyakinan yang menganggap bahwa kita tidak dapat melakukan hal tersebut
2. Jangan menganggap kritik suatu kemunduran atau serangan. Tapi, kalau kita dikritik buat cetak biru dipikiran kita. Kalo kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai teman atau rekan kerja. Tapi sebenarnya hal itu semata-mata untuk membuat diri kita lebih baik.
3. Sebaik-baik manusia dalam hidupnya adalah apabila ia menjadi manusia yang bisa memberi manfaat bagi orang lain bukan orang yang mementingkan diri sendiri dan terlalu mencintai dirinya sendiri
4. Jadikan mimpi kita menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kita, biar dia nggak pernah lepas dari mata kita.Dan kita bawa mimpi dan keyakinan kita itu setiap hari, kita lihat setiap hari, dan percaya bahwa kita bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kita sendiri, kalau kita percaya sama keinginan itu dan kita nggak bisa nyerah. Bahwa kita akan berdiri lagi setiap kita jatuh, bahwa kita akan mengerjarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri. Dan yang kita butuhkan Cuma lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa.
5. Janganlah menjadi manusia yang diatur oleh keadaan dan merasa kalah sama keadaan. Tapi, jadilah manusia yang beranggapan bahwa dirinyalah yang harus mengatur keadaan, bukan dirinya yang diatur oleh keadaan yang harus selalu jadi kalimat aktif selalu pakai awalan me- bukan kalimat pasif yang selalu pake awalan di-.
6. Tuhan memberi kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih. Selanjutnya tinggal masalah pilihan. Itulah mengapa Tuhan sayang sama makhluknya. Ia menjaga tingkat ketidakpastian-Nya, ketidakpastian alam semesta ini dengan ketidakjelasan dan ketidakpastian, supaya kita terus belajar tentang apa saja hingga akhirnya kita bermuara pada-Nya. Sesungguhnya manusia memang diberi kebebasan memilih. Memilih dipersimpangan-persimpangan kecil atau besar dalam sebuah Big Master Plan yang telah diberikan Tuhan semenjak kita lahir. Jadi semuanya ke masalah pilihan.
7. Terimalah dengan apadanya kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sahabat kita. Tidak semua orang memiliki nilai plus seutuhnya. Nilai plus tersebut pasti akan selalu didampingi dengan nilai minus. Tinggal bagaimana cara kita sebagai teman untuk menutupi kelebihan dan kekurangan teman kita.

f.Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam novel 5 centimeter adalah bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang sehingga novelnya dapat dengan mudah dimengerti
  • Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan Buku
Buku ini sangat menarik, penuh semangat dan petualangan. Banyak kata-kata yang membuat kita terinspirasi. Dalam cerita, diselipkan lagu-lagu yang sesuai dengan suasana yang sedang terjadi, sehingga membuat kita semakin terhanyut. Ditambah lagi dengan penggambaran setting waktu dan tempat yang sangan detail tetapi tidak berlebihan seakan membuat seolah kita ikut terlibat di dalamnya.
b. Kekurangan Buku
Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.
Bahasa yang begitu kental dengan dunia musik menjadikan sebagian pembaca yang hanya biasa saja mengerti musik akan sulit memahami tokoh dalam novel. Sepertinya penulis ingin mennunjukkan dirinya daripada tokoh karyanya seperti yang disebut dalam novel tersebut yang mengatakan bahwa sang tokoh percaya “lupus sebenarnya tidak suka makan permen karet tetapi yang suka adalah Hilman sang pengarang. Begitu pula 5 cm bahwa geng anak muda itu sebenarnya tidak suka musik tetapi mas Donny Dhirgantoro lah yang sangat maniak musik.

Penasaran dengan Filmnya ? 
Yuk Saksikan Di Bioskop Kesayangan kalian ^_^v 
sudah tayang 12-12-12 

PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA PADA MASA PRESIDEN SOEKARNO

Pers di era orde lama dan orde baru dapat dikategorikan ke dalam periode kedua di mana kontrol Negara terhadap pers – meski di masa-masa awal berkuasanya rezim, hubungan harmoni masih dapat terlihat – sangat besar sehingga mematikan dinamika pers. Setelah penyerahan kedaulatan Jepang pada 15 Agustus 1945, wartawan Indonesia mengambil alih semua fasilitas percetakan surat kabar dari tangan Jepang dan berupaya menerbitkan surat kabar sendiri. Surat kabar pertama yang terbit di masa republik itu bernama Berita Indonesia yang terbit di Jakarta sejak 6 September 1945.
Kondisi perpolitikan di Indonesia dalam tahun-tahun 1945-1958 dapat dikatakan masih sangat panas. Pertikaian dengan Belanda ataupun Jepang belum lagi tuntas, dan pergolakan di beberapa tempat dengan pihak Belanda ataupun Jepang yang belum menarik diri masih terjadi. Sebagai upaya serangan balik terhadap propaganda anti Belanda yang dilancarkan oleh surat kabar-surat kabar republik, maka Belanda juga menerbitkan surat kabar berbahasa Indonesia, diantaranya Fadjar (Jakarta), Soeloeh Rakyat (Semarang), Pelita Rakyat (Surabaya), serta Padjajaran dan Persatoean (Bandung). Pada masa itu, sebagian besar surat kabar terbit dalam empat halaman, dikarenakan kurangnya pendanaan dan percetakan yang masih minim.
Pada Desember 1948 di Indonesia telah terbit 124 surat kabar dengan total tiras 405.000 eksemplar. Tetapi pada April 1949, jumlah surat kabar berkurang menjadi hanya 81 dengan tiras 283.000 eksemplar. Ini diakibatkan oleh Agresi Militer Belanda Kedua yang terjadi pada Desember 1948. Sementara, jangkauan tiras berubah dari 500 menjadi 5.000 eksemplar. Sepanjang periode ini, pers Indonesia semakin memperkuat semangat kebangsaan, mempertajam teknik berpolemik, dan mulai memperlihatkan peningkatan semangat partisan.

Era Pers Liberal
Dunia internasional mengakui Indonesia sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat pada Desember 1949. Surat kabar Indonesia Raya sendiri, pertama kali terbit di Jakarta, dengan nomor pertama yang tiba di tangan pembaca, berselang dua hari sesudah peristiwa penandatanganan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, 27 Desember 1949. Sementara, lebih dari setahun sebelumnya yakni 29 November 1948, di Jakarta juga telah terbit harian Pedoman yang dibawahi oleh Rosihan Anwar, harian Merdeka yang telah terbit sejak 1 Oktober 1945 dan Indonesia Merdeka yang terbit sejak 4 Oktober 1945.
Era liberal itu, ditandai dengan peningkatan tiras surat kabar di Indonesia. Tahun 1950, sebanyak 67 harian yang terbit berbahasa Indonesia bertiras sekitar 338.300 eksemplar. Kemudian pada 1957, jumlah harian di Indonesia bertambah menjadi 96 judul dengan tiras mencapai 888.950 eksemplar. Setahun sebelum pemilihan umum pertama, 1955, terdapat setidaknya 27 koran yang terbit di Jakarta. Total tiras seluruh surat kabar tersebut mencapai 320.000 eksemplar, dengan empat surat kabar besar, yakni harian Rakyat, koran organ PKI yang mempunyai tiras hingga 55.000 eksemplar, Pedoman yang berorientasi PSI dengan tiras 48.000 eksemplar, Suluh Indonesia yang ditengarai oleh organ PNI dengan tiras 40.000 eksemplar dan harian Abadi yang berorientasi Masyumi dengan tiras 34.000 eksemplar.
Sepanjang masa demokarasi konstitusional hingga pemberlakuan undang-undang darurat perang pada 1957, terdapat setidaknya tujuh kabinet koalisi. Ketika mencapai puncak kekuasaannya, setiap partai yang memerintah tentu memberikan perhatian yang lebih besar kepada organ-organ dan para pengikutnya. Seperti, menyediakan kredit pendanaan pers serta keperluan kantor. Sementara, di lain pihak, surat kabar dari kaum oposisi berulang kali diberangus. Pada tahun selanjutnya, pers dan wartawan di Indonesia masih diliputi suasana penuh tantangan akibat dari berlarut-larutnya revolusi dan masih manifesnya penjajah untuk kembali ke Indonesia.
Dapat dikatakan bahwa setelah kemerdekaan, semangat yang menjiwai perjuangan kemerdekaan mulai luntur, terjadi persaingan keras antar kekuatan politik. Pers Indonesia ikut larut dalam arus ini, terjadi perubahan watak dari pers perjuangan menjadi pers partisipan. Pers sekadar menjadi corong partai politik. Meskipun pers bersifat partisipan, bisa dikatakan periode ini adalah masa bahagia yang singkat buat kebebasan pers, khususnya untuk wartawan politik. Inilah akhir periode kebebasan pers di Indonesia dan awal rezim Orde lama berkuasa.

Era Pers Terpimpin Orde Lama
Pergolakan politik yang terus terjadi selama era demokrasi liberal, menyebabkan Presiden Soekarno mengubah sistem politik yang berlaku di Indonesia. Pada 28 Oktober 1956, Soekarno mengajukan untuk mengubah demokrasi liberal menjadi demokrasi terpimpin. Selanjutnya, pada Februari 1957, Soekarno kembali mengemukakan konsep demokrasi Terpimpin yang diinginkannya. Hampir berselang dengan terjadinya berbagai pemberontakan di banyak daerah di Indonesia yang melihat sentralitas atas hanya daerah dan penduduk Jawa.
Munculnya berbagai pemberontakan di daerah dan di pusat sendiri, membuat Soekarno mengeluarkan Undang-Undang Darurat Perang pada 14 Maret 1957. Selama dua tahun Indonesia terkungkung dalam perseturuan antara parlemen melawan rezim Soekarno yang berkolaborasi dengan militer. Namun, tak berselang lama, Soekarno menerbitkan dekrit kembali ke Undang-Undang Dasar 45, disusul dengan pelarangan Partai Sosialis Indonesia dan Masyumi, karena keterlibatan kedua partai tersebut dalam pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada tahun 1958 di Sumatera.
Kegagalan Soekarno, menyebabkan ia segera berpaling kepada PKI dan menstimulasi pihak militer agar memberi dukungan penuh pada dirinya. Sebaliknya, PKI bergantung kepada Soekarno untuk dapat memimpin bangsa. Berbagai slogan politik mulai bermuculan, seperti Manipol (Manifesto Politik), Berdikari (Berdiri Di Atas Kaki Sendiri), Nefos (New Emerging Forces) dan Oldefos (Old Establishment Forces), ditambah dengan upaya dilplomasi serta manuver konfrontasi dengan Malaysia.
Soekarno menstimulasi rakyat dengan semangat revolusi, dengan dirinya sebagai tokoh pemimpin revolusi. Sepanjang periode Demokrasi Terpimpin dan diberlakukannya Undang-Undang Darurat Perang, pers pun mengalami era terpimpin ini. Presiden Soekarno memerintahkan pers agar setia kepada ideologi Nasakom serta memanfaatkannya untuk memobilisasi rakyat. Soekarno tidak ragu-ragu untuk melarang surat kabar yang menentangnya. Di bawah Soekarno, surat kabar yang dikelola oleh kaum komunis tumbuh subur. Muncul perlawanan dari kelompok surat kabar sayap kanan nasionalis, yang mengatasnamakan Badan Pendukung Soekarnoisme (BPS). Konflik antara surat kabar sayap kanan dengan surat kabar kelompok kiri tidak terelakkan. Soekarno ternyata lebih memilih kaum kiri, dan surat kabar kaum kanan yang anti komunis dilarang terbit.
Periode Demokrasi Terpimpin umumnya dikatakan sebagai periode terburuk bagi sejarah perkembangan pers di Indonesia. Hal ini bisa dimaklumi karena persepsi, sikap, dan perlakuan penguasa terhadap pers Indonesia telah melampaui batas-batas toleransi. Penguasa Demokrasi Terpimpin memandang pers semata-mata dari sudut kemampuannya dalam memobilisasi massa dan opini publik. Pers seakan-akan dilihat sebuah senapan yang siap menembakkan peluru (informasi) ke arah massa atau khalayak yang tak berdaya. Pers dianggap sebagai alat “revolusi” yang besar pengaruhnya untuk menggerakkan atau meradikalisasi massa untuk menyelesaikan sebuah revolusi. Pandangan ini dapat dilihat pada bagian pendahuluan dari pedoman penguasa Perang Tertinggi, 12 Oktober 1960 untuk pers Indonesia yang berbunyi :

“Sebagaimana kita semua telah memaklumi, surat kabar dan majalah merupakan alat publikasi yang dapat dipergunakan untuk mempengaruhi pendapat umum. Oleh karena itu, maka surat kabar dan majalah tersebut dapat dipergunakan sebagai alat penggerak massa untuk menyelesaikan revolusi Indonesia menuju masyarakat yang adil dan yang makmur.”

Oleh karena itu, rezim Demokrasi Terpimpin merasa perlu menguasai seluruh pers, yang dalam praktik bukannya untuk memperbaiki kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat tetapi untuk revolusi kekuasaan rezim itu sendiri. Atas dasar itulah penguasa melakukan rekayasa terhadap pers melalui system regulasi yang represif. Misalnya penguasa mengeluarkan Sebuah Pedoman Penguasa Perang Tertinggi untuk Pers Indonesia pada 12 Oktober 1960.
Tujuan utama dari pedoman ini adalah mewajibkan pers menjadi pendukung, pembela, alat penyebar manifesto politik Soekarno serta mewajibkan pers untuk memiliki izin terbit. Hal ini dilakukan oleh penguasa untuk mempercepat retooling alat-alat publikasi, terutama surat kabar dan majalah, sehingga ia dapat menjadi alat dan pendukung revolusi. Setiap penerbit pers yang akan mengajukan surat izin terbit diharuskan mengisi sebuah formulir berisi 19 pasal pernyataan yang mengandung janji penanggung jawab penerbit surat kabar dan majalah seandainya ia sudah diberi izin terbit.
Jika diteliti pasal per pasal memperlihatkan usaha penguasa untuk benar-benar “menjinakkan” pers di dalam cengkeraman kekuasaannya. Bagi penerbit yang tidak bersedia menandatangani perjanjian 19 pasal ini, otomatis tidak diperkenankan melanjutkan penerbitannya. Para penanggung jawab surat kabar dan majalah yang masih ingin mempertahankan nurani serta idealismenya, kebanyakan tidak bersedia menandatanganinya dan lebih suka menutup sendiri penerbitannya.
Cara retooling ini sangat efektif untuk menjinakkan atau memakai istilah Mochtar Lubis (1978), mengebiri pers. Akhirnya pers yang tersisa atau masih terbit adalah pers yang sudah jinak dan mandul yang kesetiaannya tidak diragukan lagi. Mengutip cerita Alfian (1991) :

“Bung Karno yang praktis mendominasi kehidupan politik pada waktu itu boleh dikatakn juga mendominir komunikasi politik. Sebagai komunikator yang luar biasa, pidato-pidatonya yang sering panjang mempesona yang mendengarkannya. Media cetak boleh dikata menuruti apa saja yang diucapkannya. Pada umunya ulasan atau tajuk rencana memberikan dukungan dan bahkan sering mengagun-agungkannya. Bung Karno memang termasuk tokoh yang suka dikritik, dan semakin besar kekuasaannya semakin sensitive pula dia terhadap kritik. Mengetahui itu pers semakin takut kepadanya, dan bersamaan dengan itu isi media massa makin memuja dan menyanjungnya. Proses pengkultusan individunya meningkat pula.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno, lebih cenderung memperlakukan pers sebagai extension of power-nya. Tahun-tahun tersebut dapat digambarkan sebagai berkuasanya pers komunis dan pers simpatisan-simpatisipannya. Sementara, pers lainnya yang berada dalam posisi kontra terhadap rezim Soekarno, menolak Manipol, dan pers Liberal, diasingkan atau menuai pembredelan.
Dominasi pers komunis dan simpatisan-simpatisannya dalam peta ideologi pers Indonesia tahun 1957-1965 merupakan konsekuensi-konsekuensi logis dari semangat kuat dan meningkantnya pengaruh politik PKI dan Soekarno. Namun, posisi pers pada tahun-tahun itu berubah secara radikal sejak peristiwa berdarah G30S/PKI. Karena, dalam masa selanjutnya, terhitung tanggal 1 Otober 1965, seluruh pers yang dianggap sebagai simpatisan PKI dilarang terbit untuk selama-lamanya oleh penguasa rezim baru saat itu di bawah Soeharto.

Tuesday 4 December 2012

Sejarah SMAN 22 Jakarta 1966-2002


Pada 1 September 1966 sebuah sekolah swasta berama SMA PERGUJATI , yang berlokasi di wilayah Jatinegara (Kampung Melayu) diambil alih oleh pemerintdah dan diberi nama SMAN 22 Jakarta.Selanjutnya tanggal ini dijadikan sebagai hari jadi SMAN 22 Jakarta . Kepala sekolah yang pertama dari sekolah ini adalah Bapak R.Agus Musa (alm). Sebagai sekolah negeri baru SMAN 22 Jakarta menghadapi berbagai tantangan.

Pada tahun 1976 , SMAN 22 Jakarta mendapat gedung baru yang terletak di wilayah Utan Kayu Selatan Kecamatan Matraman Jakarta TImur. Gedung ini sangat sederhana  , bahkan tidak berpagar . Akibatnya kemanannya kurang terjamin . Siswa sulit terkontrol dan barang-barang Inventaris sering hilang.
Pada tahun 1979, pihak sekolah bersama orangtua siswa membentuk suatu organisasi yaitu POMG(Persatuan ORang tua Murid dan Guru ) yang bertujuan membantu kelancaran program sekolah baik intrakurikuler maupun ekstra kurikuler. Ketua terpilih adalah Bapak Bun Iskandar SH.

Bp.H.Sumadi memimpin sekolah ini dari tahun 1980 sampai dengan 1985. Dibawah kepemimpinan beliau kondisi SMAN 22 Jakarta mengalami peningkatan.

Pada tahun 1985 SMAN 22 Jakarta dipimpin oleh Bapak Drs.HT.Simbolon . Beliau melakukan “gebrakan” yang sangat menakjubkan . Siswa-siswa SMAN 22 Jakarta yang sebelumnya terkenal mempunyai tempramen keras dan sulit di kendalikan berhasil “dijinakan”.

Dibawah kepemimpinan beliau , kualitas SMAN 22 Jakarta maju pesat . Sejak saat itu hingga sekarang siwa-siswa SMAN 22 Jakarta tidak pernah terlibat tawuran. Pada bidang sarana prasaranapun mengalami peningkatan yang pesat. Dengan dukungan BP3, yang saat itu di ketuai oleh Bapak B.Malau SH , beliau memprakarsai pembangunan Mushollah.

Beliau mengakhiri masa tugasnya pada 1989. Sebagai penggantinya adalah Bapak H.Rafli Rusli . SMAN 22 Jakarta semakin dikenal sebagai sekolah yang berprestasi. Pada masa ini , begitu banyak penghargaan yang di terima,  baik bidang akademis , olahraga , maupun kesenian.
Renovasi gedung sekolah , penambahan lokasi kelas dilaksanakan saat ini , dengan dukungan BP3 yang diketuai oleh Bapak Linus.

Pada 11 September 1990  Gubernur DKI Jakarta Bapak H.Wiyogo Atmodarminto berkenan meresmikan gedung baru SMAN 22 Jakarta.

Pada tahun 1992 sampai dengan 1995 , Bapak Drs. H Sri Kuncoro HS. Adalah kepala SMAN 22 Jakarta. Pada masa ini terjadi perubahan yang cukup besar , seiring dengan perubahan kurikulum . Nama SMAN 22 Jakarta berubah menjadi SMUN 22 Jakarta , karena memang semua SMA (Sekolah Menengah Atas ) di seluruh Indonesia diubah namanya menjadi SMU ( Sekolah Menengah Umum). Materi pembelajarannya lebih banyak dan lebih berat dari sebelumnya.

Pada tahun 1994 dengan berlakukan kurikulum baru , maka kegiatan pembelajaran SMUN 22 Jakarta sebanyak 45 Jam Pelajaran setiap pekannya.Oleh karena itu diputuskan bahwa sekolah sore tidak ada . Semua siswa SMUN 22 Jakarta mulai belajar 07.00 s/d 13.50 .

Bapak Drs. H. Sri Kuntjoro sangat memperhatikan kedisplinan siswa maupun guru dan karyawan . Dengan dukungan BP3 yang diketuai Bapak Drs.H.Dimyat Subarsyah SE beliau melanjutkan pembangunan Masjid.
Pada tahun 1995 , Kepemimpinan Bapak Drs.H.Sri Kuntjoro digantikan oleh Bapak Drs.H.Obing. Dengan gaya kepemimpinan yang penuh kekeluargaan , mewujudkan SMUN 22 Jakarta lebih kondusif.

Setelah mengalami perjuangan panjang , Alhamdulillah Masjid SMUN 22 Jakarta diberi nama masjid Al-Fiqri akhirnya dapat di rampungkan .Peresmian Masjid oleh Bapak Drs.H.Abdul Rohim , Sebagai Kepala Bidang Dikmenum Kanwil DKI Jakarta , pada 28 November 1997.

Tahun 1999 Bapak Obing memasuki masa purnabakti , maka kepemimpinannya digantikan oleh Ign.Hadiprasodjo pada bulan Mei 1999. Dengan gaya kepemimpinan yang khas beliau memimpin sekolah sampai Desember 2001.

Sepeninggal Bp.Hadi, SMUN 22 dipegang oleh Kepala Sekolah PLH Bp.Roeskan Effendi yang kesehariannya sebagai pengawas paket.Meskipun hanya 5 bulan , beliau membawa perubahan yang boleh dikatakan sangat bermanfaat dalam segala bidang.
Pada 24 Mei 2002 kepala sekolah baru bernama Bp.Sirun Padjiwinoto…………………………..

Proposal Lukisan


Tema                                     :               Pemandangan Pegunungan
Aliran                                    :               Naturalisme
Tujuan penciptaan                  :               Meng-Ekspresikan , hobby yaitu melihat pemandangan pegunungan
Ukuran karya                         :               Ukurannya adalah A3
Bahan dan alat                       :               Alat                                                                        Bahan
                                                                -Kuas                                                                     -Cat Acrylic
                                                                -Palet                                                                    -Duplek
                                                                                                                                                -Air

Elemen estetis  / unsur :
-garis                                     :               Pada lukisan saya ini , saya menggunakan garis khayal dan nyata.
-warna                                  :               Penggunaan warna yang di gunakan adalah sesuai  dengan
                                                                Pemandangan aslinya ketika kita melihat pemandangan gunung.
-bentuk                                :               Bentuknya adalah Landscape.
-volume/ruang                      :               Volume lukisan sudah pas penggunaannya dalam media duplek.
-tekstur                                :               Teksturnya alami karena menggunakan kayu duplek,         tetapi
                                                                Dasar lukisannya kasar , karena akibat dari penibanan warna .
-terang gelap                        :               Terang gelap sudah harmonis .
Komposisi                           :               Penggunaan komposisi warna , bentuk sudah sesuai dengan
                                                                pemandangan gunung yang di bayangkan.          
Unity -> kesatuan                :               Bentuk
                                                           Warna





Balance               :              Antara warna satu dengan lainnya balance , karena setiap warna
                                          Tidak hanya pada 1 lokasi , tetapi ada di beberapa lokasi di 
                                           lukisan.
Iram                      :            Menggunakan pengulangan warna abu-abu , hijau , cream , 
      Dan hitam 
       Menggunakan pengulangan bentuk gunung , atap rumah dan rumah , dan serta  
      pepohonan .
Proporsi               :              
Focus                   :               Focus nya adalah terhadap gunung / pemandangan gunung.


Proses berkarya   :                        • Pertama kita buat jalanannya dulu sebagai tolak ukur komposisi
                                                                    ruangnya .
                                                                 • Setelah itu kita hijaukan warna kanan dan kiri jalan sebagai
                                                                     Tanda bahwa di kanan kiri jalan adalah rerumputan.
                                                                 •  Kita lukis rumah petani di pinggir jalan .
                                                                 •  Setelah itu kita lukis sepasang Gunung yang sebagai Focus di
                      dalam lukisan ini.
                                                                 • Lalu kita lukis pepohonan di kaki gunung , menambah nilai alami .
                                                                 • Kita gradasikan langit warna biru dengan putih agar terciptannya
                                                                    Langit biru namun ada unsur warna putihnya.
                                                                   • Rapihkan lagi warna yang ada di lukisan jika dirasa kurang  
                                                                      pas.
                                                                   • Selesai.

Pengalaman estetis        :                          Perasaan bangga serta senang ketika melukis gunung ,
                                                                Karena bisa menuangkan apa yang ada di hati dan fikiran kita.

ELEMEN-ELEMEN POKOK SENI RUPA

Pertama kali melihat lukisan tentu kita akan bertanya apa yang harus dinikmati? Jawabnya adalah komposisi antara elemen-elemen karya atau unsur-unsurnya. Unsur-unsur dalam seni rupa diantaranya:titik, garis, ruang, bidang, warna, tekstur, dan gelap-terang.


a. Titik
Titik merupakan elemen terkecil dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya. Titik dapat melahirkan suatu wujud yang tidak bisa dilahirkan elemen-elemen lainnya.
Titik yang berkelompok akan melahirkan bentuk atau bidang. Titik yang berderet akan melahirkan garis. Pada dasarnya, dengan titik-titik kita dapat melahirkan apa saja yang hendak kita bentuk. Hal tersebut sudah dilakukan seniman Prancis yang dipelopori olehGeorge Seurat. Teknik melukis dengan menggunakan elemen titik dikenal dengan sebutan pointilisme.

b. Garis
Tidak ada suatu bentuk apa pun yang hadir tanpa sebuah garis. Secara spontanitas setiap anak pertama kali menggambar akan menggunakan elemen garis. Jika ditinjau dari garisnya, kita mengenal garis lurus, lengkung, tebal, tipis, dan terputus-putus.
Garis dapat dibagi dua, yaitu garis khayal dan garis nyata.
Dengan garis dan karakternya, akan lahir kesan halus, kasar, lentur, dan tegas. Dengan garis pun kita dapat menampilkan sifat permukaan suatu benda.

c. Bidang
Bidang adalah permukaan yang dapat berupa datar, persegi, atau sebagai pembatas, dll. Garis persegi yang berpotongan dapat berbentuk bidang. Letak warna di atas warna lain juga dapat membentuk bidang. Bidang dapat pula terjadi diantara kelpmpok-kelompok bidang.
Dengan bidang, kita dapat membuat komposisi yang hamonis atau kontas. Permainan bidang yang bentuknya sama dengan ukuran yang berbeda dapat melahirkan keserasian. Bidang segitiga dipadukan dengan lingkaran bisa dikatakan kontras.

d. Ruang
Dua dinding yang berjarak, membentuk ruang. Bidang gambar pun dapat disebut ruang gambar. Menggambar dengan garis-gais yang disusun sedemikian rupa dapat menimbulkan kesan ruang. Dalam ilmu perspektif, kesan ruang merupakan ruang khayalan. Kotak, rumah, dan tabung adalah contoh ruang nyata.
Permainan ruang dalam seni lukis, patung, dan arsitek, digolongkan menjadi dua bagian yaitu ruang dalam bentuk nyata dan ruang dalam bentuk khayalan.
Ruang dalam bentuk nyata sering dijumpai pada karya-karya tiga dimensi, sedangkan ruang dalam bentuk khayalan sering dijumpai pada karya-karya dua dimensi.

e. Warna
Peranan warna dalam seni rupa sangat penting, sebab warna dapat berhubungan langsung dengan hati. Jika orang meliht nanas yang berwarna kuning atau pepaya yang memerah, maka terbit air liurnya. Begitu juga halnya ruangan yang dicat dengan warna kuning, akan terasa luas, cerah, dan panas. Sangat berbeda jauh dengan ruangan yang berwarna biru muda atau hijau muda, perasaan nyaman dan sejuk akan hadir walaupun terasa sempit dibuatnya.

Corak WarnaWarna primer :merah, kuning, dan biru
Warna sekunder :hijau (campuran biru dan kuning), ungu (campuran merah dan biru), jingga (campuran merah dan kuning)
Warna tertier :hijau kekuning-kuningan (campuran hijau dan kuning), biru kehijau-hijauan (campuran biru dan hijau), merah jingga (campuran merah dan jingga), ungu kemerah-merahan ( campuran ungu dan merah), kuning jingga (campuran kuning dan jingga)


Warna yang berdekatan

- Monokromatik
Kombinasi dengan satu corak warna, tetapi dengan value dan intensitas yang berbeda.
Misalnya: merah dengan merah muda atau merah tua.


- Analogus

Kombinasi yang tedapat dari dua sampai tiga coak warna yang berdekatan.
Misalnya: Kuning dengan kuning kehijau-hijauan



f. Tekstur
Kasar, halus, bening, kusam merupakan sifat permukaan dari suatu benda yang dapat melahirkan kesan berbobot, ringan, dll. Sifat permukaan itu dalam seni rupa disebut tekstur.
Menurut hukum alam, yang berat selalu berada di bawah. Untuk sebuah komposisi yang memerankan berbagai tekstur agar sebuah karya serasi, selalu memperhitungkan tekstur berat dan tekstur ringan.
Tekstur yang sengaja dibuat oleh seniman termasuk ke dalam tekstur buatan, seperti kaca, kain, lantai, dll. Ada pun tekstur yang terjadi karena proses alam dikenal dengan tekstur alami, seperti permuakaan kayu, batu, dan daun.

KOMPOSISI


KOMPOSISI

Dalam komposisi menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan kontras. Semuanya akan kita terapkan dalam membuat karya seni.
Gambar dan lukisan yang baik adalah yang berhasil mengatur letak-letak dari setiap elemen karya yang ada, sehingga gambar atau lukisan tampak harmonis. Jadi, komposisi adalah pengaturan letak garis, bidang, warna, tekstur, ruang, bentuk, titik, dan gelap-terang menjadi sajian yang menarik dan enak dipandang. Dalam usaha mendapatkan komposisi yang baik, perlu diperhatikan faktor keseimbangan, kesatuan, irama, dan kontrastik.

a. Keseimbangan (balance)
Orang yang sakit kadang jalannya sempoyongan, karena kehilangan keseimbangannya. Begitu pula dengan bangunan rumah dan pohon-pohon besar akan roboh jika kehilangan keseimbangan. Pengaturan keseimbangan, dapat dilakukan dengan cara simetris atau asimetris.

b. Kesatuan (unity)
Setiap elemen memiliki hubungan keterkaitan yang mengarah kepada pusat perhatian (aksentuasi). Kesatuan dalam seni rupa dapat dibagi menjadi:
  1. Kesatuan garis
  2. Kesatuan warna
  3. Kesatuan bentuk
  4. Kesatuan bidang
  5. Kesatuan tekstur
  6. Kesatuan titik
  7. Kesatuan gelap-terang
c. Irama (ritmis)
Agar sebuah karya seni tidak membosankan, karya tersebut harus memiliki irama yang menyenangkan perasaan. Irama dalam musik ialah tinggi-rendah dan panjang-pendek suara yang silih berganti. Demikian juga dalam seni rupa dituntut adanya irama tebal-tipis, panjang-pendek, kuat-lemah, lurus-lengkung, dan gelap-terang.

d. Kontras
Kontras dalam arti negatif adalah berlawanan atau kontra. Dalam arti positif adalah peralihan mengejutkan yang diterapkan pada sebuah karya untuk menciptakan suasana ramai, ceria, maupun lincah. Contoh warna kontras merah dengan hijau, kuning dengan ungu, biru dengan jingga. Kontras pada garis, misalnya garis kuat dengan garis lemah. Gelap-terang yang mencolok dapat pula dikatakan kontras. Dalam komposisi warna, kontras akan sangat menarik dsn mengasyikan, jika penerapannya tepat pada tempatnya.

Argumentasi Tanpa Emosi

Saling serang dengan kata-kata untuk mengajukan alasan atau argumen masing-masing, acapkali membuat emosi tidak terkendali, sehingga potensial terjadi konfrontasi. Agar perdebatan tidak berkepanjangan, kuasai aturan dasar berargumentasi.

KONDISI FIT
Jangan pernah mendiskusikan masalah penting ketika Anda lelah. Pasalnya, ketika lelah, Anda akan menanggapi sesuatu dengan sikap yang terdistorsi. Jika lawan bicara lelah, tundalah diskusi tersebut sampai kondisinya membaik.

MAKSIMALKAN TELINGA
Biasanya dua orang yang sedang berdebat akan berlomba berbicara. Hal tersebut hanya akan menguras energi. Dengarkan argumentasi lawan bicara sampai tuntas. Kadang-kadang, seseorang sulit memilih kata yang tepat untuk menyatakan pendapatnya. Dengarkan dengan sabar kalimat demi kalimat yang dilontaran lawan bicara. Jangan cepat mengambil kesimpulan sebelum kalimatnya selesai.

BAHASA SIMPATIK
Gunakan kalimat bernada simpatik untuk mendebat pendapatnya. Jangan mulai dengan kalimat, "Anda salah karena...", akan terdengar enak di telinganya jika Anda memulai dengan kalimat, "Saya memahami cara berpikir Anda, namun apakah tidak sebaiknya..."

PERHATIKAN INTONASI
Aturlah nada suara agar tetap terdengar lembut. Apabila lawan bicara mulai jengkel, usahakan tetap tenang. Apabila lawan bicara meninggikan nada suaranya, jangan terpancing dan tenggelam dalam emosi yang berlebihan. Tetaplah proaktif dan bicaralah dengan tenang. Ini akan membuat nada suara lawan bicara Anda ikut merendah.
Apabila lawan bicara tidak dapat berbicara secara rasional, katakan bahwa Anda akan mendiskusikannya di lain waktu, dalam suasana yang lebih kondusif.

MEMAAFKAN DAN MELUPAKAN
Ketika perbedaan pendapat muncul, hindari mengungkit-ungkit kesalahan dia di masa lalu. Yang Anda hadapi adalah persoalan hari ini, bukan persoalan kemarin. Jangan menjadi orang yang suka mengorek kesalahan di masa lalu, tapi fokuslah pada mengatasi masalah yang terjadi saat ini.

JANGAN MELIBATKAN PRIBADI
Pandanglah masalah secara obyektif dan jangan melibatkan pribadi. "Apa maksud Anda? Kata-kata Anda melukai prasaan saya!" Komentar-komentar ini sering terdengar dalam situasi diskusi yang memanas. Ingat, hanya karena seseorang tidak menyukai pendapat Anda, bukan berarti dia tidak menyukai Anda. Anda dan pendapat Anda adalah dua hal yang berbeda.

SERTAKAN BUKTI
Lengkapi argumentasi Anda dengan bukti atau data yang akurat. Berdebat tanpa bukti atau data yang kuat hanya akan mempermalukan diri sendiri. Siapkan amunisi berupa data penunjang yang mendukung argumentasi, sebelum masuk ke ruang diskusi.

TERIMA KEKALAHAN
Jangan bersikukuh pada pendapat sendiri. Pandanglah suatu peristiwa dari berbagai sisi. Anda mungkin menganggap pendapat Anda benar. Tapi cobalah membuka diri. Jangan eogis. Introspeksi diri, barangkali memang ada yang kurang dari data atau informasi Anda.

MINTA MAAF
Meski yakin bahwa Anda benar dan orang lain salah, tidak ada salahnya meminta maaf jika perkataan Anda menyinggung hatinya. Permintaan maaf Anda akan menurunkan ego orang itu dan membuatnya tahu bahwa ia sangat berarti bagi Anda. Mungkin Anda tidak sependapat dengannya, tapi paling tidak Anda menghargainya.

BERKEPALA DINGIN
Seburuk apa pun ucapan lawan bicara, tanggapi dengan kepala dingin. Kunci utama memenangkan argumentasi adalah tetap tenang walau lawan bicara menyerang habis-habisan. Pikirkan hal-hal yang baik ketika perdebatan sudah memuncak. Wajah Anda akan terlihat selalu tenang. Dan ini akan membuat lawan bicara kalah wibawa.

SPORTIF
Ketika dalam suatu rapat pendapat Anda dikalahkan oleh suara terbanyak, terimalah dengan lapang dada. Anda boleh menganggap pendapat Anda benar, tapi ketika rapat sudah memutuskan, Anda harus menerima dan menjalankannya dengan baik. Hindari membawa perdebatan di dalam rapat ke luar ruangan.