Selamat Datang Saya Achmad Setiaji -Mencoba Berbagi Pengetahuan - Selamat Membaca

Monday 30 July 2012

Seni Kontemporer



Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Secara awam seni kontemporer bisa diartikan sebagai berikut:
•Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi politik.
•Punya gairah dan nafsu "moralistik" yang berkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
•Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan, sebagai aktualitas berita yang fashionable.

Sejarah Seni Kontemporer ,
Khalayak Seni visual di Indonesia, mencatat istilah ini sejak awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta memberi judul pamerannya sebagaiSeni Patung Kontemporer. Pelaku seni lain, Gerakan Seni Rupa Baru -dimediasikan Sanento Yuliman dan Jim Supangkat- berusaha menegaskan keberadaan praktek seni yang percaya dengan adanya berbagai tata acuan untuk masyarakat yang tidak tunggal. BagiSanento, seni rupa modern Indonesia bukanlah lanjutan dari seni rupa tradisional.


•Contoh
Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art




<--- Lukisan Karya Affandi


















<--- Lukisan Karya Christo








•Ciri-ciri
*Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
*Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.

Referensi :
http://arifhidayat69.blogspot.com/2012/07/seni-rupa-tradisional-modern-dan.html

No comments:

Post a Comment