Selamat Datang Saya Achmad Setiaji -Mencoba Berbagi Pengetahuan - Selamat Membaca

Wednesday 7 December 2011

Biologi : Peredaran Darah

Pengertian Darah
Darah adalah cairan yang tersusun atas plasma cair (55 %), yang komponen utamanya adalah air, dan sel-sel yang mengambang di dalamnya (45%). Plasma kaya akan protein-protein terlarut lipid, dan karbohidrat. Limfe sangat mirip dengan plasma, hanya saja kosentrasinya sedikit lebih rendah total tubuh darah sendiri merupakan satu per dua belas berat tubuh, dan pada manusia umumnya volume darah adalah kurang dari lima liter (George, 1999).
Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair, terdiri dari sel-sel darah merah, darah putih, keping darah serta plasma darah (Susilowati, 2010).
Menurut Evelyn (2006), menjelaskan bahwa darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah.
Darah adalah jaringan hidup yang bersirkulasi mengelilingi seluruh tubuh dengan perantara jaringan arteri, vena dan kapilaris, yang membawa nutrisi, oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah manusia terdiri atas plasma darah, globulus lemak, substansi kimia (karbohidrat, protein dan hormon), dan gas (oksigen, nitrogen dan karbon dioksida). Sedangkan plasma darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (platelet) (Watson, 1997).

Fungsi Darah
Menurut Kimball (1994), fungsi darah yaitu :
Mengangkut bahan-bahan (dan panas) ke dari semua jaringan-jaringan badan.
Mempertahankan badan terhadap penyakit menular.
Plasma membagi pritein yang diperlukan untuk membentuk jarinagan.
Hormon, enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantara darah.
Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari karbon dioksida.

Darah Manusia
Menurut Pearce (1979), didalam Kandir (2009) Dalam keadaan normal, sel darah merah berbentuk cakram kecil bikonkaf dengan diameter sekitar 7.2 μm tanpa memiliki inti, cekung pada kedua sisinya, dilihat dari samping seperti 2 (dua) buah bulan sabit yang bertolak belakang, kalau dilihat satu persatu berwarna kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar seperti kelihatan merah dan memberi warna pada darah. Struktur sel darah merah terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin (HB). Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi, yang mempunyai afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen tersebut membentuk oxihemoglobin didalam sel darah merah, melalui fungsi ini maka oksigen di bawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan lain. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino, juga memerlukan zat besi.
Menurut Yatim (2007), sel darah manusia terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keeping-keping darah). Eritrosit berwarna merah, karena mengandung pigmen pernapasan yang merah, disebut hemoglobin. Bentuk bulat, dari sisi double cekung (bikonkaf). Sel tak berinti dengan diameter 7-8 mikometer, yang berjumlah 5 juta/mm3 darah. Umumnya terbatas, hanya 120 hari, dihancurkan dalam limpa dan dan sumsum tulang, lalu diganti dengan yang muda lewat pembelahan sel induk eritrosit (eritroblast). Eritrosit berperan mengangkut oksigen dari paru. Leukosit tidak berpigmen, sehingga tidak berwarna. Leukosit ini berguna untuk pertahanan tubuh, macam-macamnya yaitu monosit, granulosit dan limfosit. Trombosit juga tidak berpigmen, dan tidak berupa sel utuh, karena tak memiliki inti dan organel sel yang lengkap. Berperan untuk penggumpulan darah jika terjadi luka. Plasma darah dan sebagian lekosit pada pembuluh kapiler dapat ke luar pembuluh dan berada di celah jaringan, sehingga disebut cairan tubuh saja. Cairan tubuh itu pun sesewaktu dapat kembali masuk pembuluh kapiler, sehingga menjadi darah. Jadi ada pergantian antara cairan tubuh oleh jantung. Sedangkan cairan tubuh tidak ada alat pengalir, dan geraknnya hanya karena bagian tubuh bergerak.
Sel darah merah yang berukuran kurang dari 6 μm dinamakan sel mikrosit dan yang berukuran lebih dari normal (9 μm - 12 μm) dinamakan sel makrosit. Komposisi molekuler sel darah merah menunjukkan bahwa lebih dari separuhnya terdiri dari air (60%) dan sisanya berbentuk substansi padat. Secara keseluruhan isi sel darah merah merupakan substansi koloidal yang homogen, sehingga sel ini bersifat elastis dan lunak. Sel darah merah dibatasi oleh membran plasma yang bersifat semipermeable dan berfungsi untuk mencegah agar koloid yang dikandungnya tetap di dalam. Tekanan osmosis di luar sel darah merah haruslah sama dengan tekanan di dalam sel darah merah agar terdapat keseimbangan. Apabila sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan hipertonis maka air dalam sel darah merah akan mengalir ke luar yang akan berakibat bentuk sel darah merah menjadi berkerut seperti berduri (sel burr). Sebaliknya, apabila sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, maka air akan masuk ke dalam sel darah merah sehingga sel darah merah menggembung sampai dapat pecah. Peristiwa tersebut dinamakan hemolisis yang ditandai dengan merahnya larutan oleh karena keluarnya hemoglobin (Subowo, 2002).
Membran plasma pada sel darah merah dapat mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat melakukan fungsi yang diembannya. Jenis kerusakan dapat beraneka ragam, dapat karena tusukan, robek, putus, terkena senyawa kimia, dan sebagainya. Membran plasma berfungsi untuk menyelubungi sebuah sel dan membatasi keberadaan sebuah sel, juga memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya serta sebagai filter untuk memilih dan memilah-milah bahan-bahan yang melintasinya dengan tetap memelihara perbedaan kadar ion di luar dan di dalam sel (Sumadi & Aditya, 2004).

Sistem Peredaran Darah Manusia

Macam Peredaran Darah
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda  yang terdiri dari :
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
a.         Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
b.         Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menujuke jantung. 






Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
1.      Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
2.      Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
3.      Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4.      Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
1.         Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
2.         Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
3.         Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
4.         Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
5.         Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
6.         Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
7.         Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis

No comments:

Post a Comment